Virus corona semakin merajalela di mana-mana termasuk di indonesia. Dengan adanya penyelenggaraan new normal, banyak yang salah mengartikan lantas seluruh warga beranggapan bahwa semua sudah kembali normal seperti sedia kala. Namun nyata nya bukan itu maksud pemerintah untuk menyelenggarakan new normal, akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, kasus di indonesia sekarang sudah melampaui china, yakni sebanyak 89.869 kasus, sementara china 85.921 (per 22 Juli 2020). Mengerikan bukan?

Tetapi di samping kabar buruk ini kita di suguhkan dengan kabar baik dimana vaksin china telah sampai di indonesia dan siap beredar di Indonesia pada awal 2021. Pada pekan lalu, Bio Farma menerima vaksin Sinovac dari China sebanyak 2.400 vaksin.

Presiden Joko Widodo membeberkan uji klinis vaksin Covid-19 RI. Dalam akun media sosialnya, ia berkata indonesia akan segera melakukan uji klinis vaksin tahap III dengan melibatkan sekitar 1.620 sukarelawan.

“Selamat pagi. Saya menerima tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Istana Merdeka, kemarin,” ujarnya dalam postingan akun Instagram Jokowi.

Ketua tim riset FK Unpad , yang bernama Kusnandi Rusmil menyampaikan vaksin bernama CoronaVac itu  akan disuntikkan sebanyak 2 kali setiap 2 minggu atau 14 hari ke tubuh para relawan. Sebab, ia berkata vaksin akan menciptakan kekebalan terhadap virus Covid-19 dalam 28 hari. proses penyuntikan akan dilakukan di 6 tempat, yaitu di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipatiukur, dan 4 Puskesmas di Kota Bandung.Dan waktu pemantauan relawan akan berlangsung selama 7 bulan.

Uji coba fase III tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi. Maka dari itu, uji klinis vaksin Covid-19 tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia, salah satunya di Brasil. vaksin ini dibuat dari mikroorganisme patogen virus Corona. Metode itu dinilai lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya. Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini menjelaskan pengembangan vaksin Covid-19 memiliki jalan panjang. Pengembangan bahan vaksin diambil dari virus yang sudah dimatikan. Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.

Setelah ditemukan, vaksin tidak langsung diuji coba ke manusia. Fase pertama yang dilakukan adalah menguji vaksin ke tubuh hewan. Apabila hewan berada dalam kondisi tubuh yang stabil dan tak ada efek samping berlebihan, maka vaksin boleh diuji coba pada manusia.

Tahap uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, kata Prof. Kusnandi, diuji coba kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, maka uji coba masuk kepada fase kedua yang akan melibatkan 400 orang relawan. Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase III, yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang. Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase III. Uji coba fase III tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi. Oleh karena itu, uji klinis vaksin Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia, salah satunya di Brasil.

“Hasil uji coba di fase 3 hasilnya harus sama.Kalau hasilnya tidak sama (di setiap negara), vaksin tidak boleh dijual,” ujar Kusnand Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad

Tahap uji klinis vaksin

Fase I

Pada Fase I, vaksin akan diuji sekelompok kecil sukarelawan manusia (<100), untuk keamanan efek samping dan respons imun.

Fase II

Pada Fase II,  tes vaksin dilakukan untuk ratusan orang (100-300). Mereka dibagi dalam grup, seperti anak-anak dan orang tua untuk mengetahui apakah ada perbedaan reaksi tergantung umur.

Vaksin juga diberikan pada mereka yang memiliki karakteristik (umur dan kondisi fisik) yang serupa dengan komunitas yang disasar. Uji coba ini adalah tes lanjutan keamanan vaksin dan respons imun.

Fase III

Pada Fase III,  pengetesan dilakukan pada ribuan orang (2.500-10 ribu). Peneliti akan melihat apakah orang-orang yang diberikan vaksin terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Vaksin diberikan secara acak, ada yang disuntik vaksin yang diuji dan ada yang di suntik plasebo (obat kosong) . Fase ini akan menguji keampuhan vaksin dalam menangkal virus.