Kisruh antara israel dan palestina sepertinya tidak ada jeda bahkan tidak ada istilah “reda” diantara keduanya. Pertikaian antara israel dan palestina sudah di mulai dari jaman dahulu hingga detik ini. Banyak korban yang berjatuhan terutama warga sipil palestina.

Sempat ada perjanjian untuk gencatan senjata, namun hal itu tidak berlangsung lama, sehingga peperangan israel kepada tanah palestina pun tidak dapat terhindarkan. Dalam waktu dekat kemarin, kementerian kesehatan Palestina menyatakan tentara Israel telah membunuh seorang pemuda warga sipil Palestina dengan menembaknya. 

Insiden penembakan yang dialami seorang pria muda berkebangsaan Palestina itu terjadi di desa Kifi Haris dekat kota Salfit di Tepi Barat, Palestina. Pemuda itu meninggal karena luka di lehernya. Insiden tersebut diyakini terjadi menyusul bentrokan di desa yang melibatkan tentara Israel dan pemuda Palestina,dan tentara Israel menembaki para pemuda Palestina yang melemparkan batu ke mereka saat desa tengah diserbu pada hari kamis malam. Sumber itu juga menambahkan, pemuda tersebut teridentifikasi bernama Omar Jawabra, yang berusia sekitar 15 atau 16 tahun.

Tetapi hingga saat ini, belum adanya tanggapan langsung dari pihak tentara Israel. Lalu Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ishtaye menganggap Israel bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap pemuda Palestina itu.

“Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan pemuda Palestina di Salfit tanpa alasan dan tanpa pembenaran” ujar Ishtaye, Perdana Menteri Palestina

PM Mohammed Ishtaye lalu menambahkan bahwa kematian pemuda itu “Merupakan bagian dari serangkaian kejahatan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.” Sebagian besar warga Palestina tewas melakukan serangan, sementara yang lain tewas dalam bentrokan, dan demonstrasi. Namun, Israel berdalih dan menyalahkan hasutan oleh para pemimpin Palestina dan media sebagai penyebab utama kerusuhan.

Israel juga menghadapi pertanyaan mengenai apakah ia telah menggunakan kekuatan berlebihan dalam beberapa kasus. Lalu pada hari yang sama, pemimpin oposisi Israel Isaac Herzog berbicara tentang suatu hal untuk memulai secara sepihak memisahkan dari Palestina untuk memulihkan keamanan. Ia mengaku tidak melihat kesepakatan damai antara Israel-Palestina mungkin untuk saat ini.

Kepala koalisi Zionis Union itu juga mengatakan, ia masih ingin solusi dua-negara, tetapi ia tidak percaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas mampu memberikan kesempatan emas ini. Akibatnya, ia mengusulkan memisahkan wilayah Palestina di pinggiran Yerusalem dari kota itu dan menyelesaikan pembangunan tembok pemisah kontroversial Israel di Tepi Barat yang diduduki.”Warga Palestina juga harus diberikan kewenangan sipil yang lebih besar di Tepi Barat itu sendiri sebagai bagian dari tindakan membangun kepercayaan,” ujarnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya.

Banyak sekali terdapat bentrokan antara palestina dan israel yang menjadikan dunia merasa iba kepada warga sipil palestina, karena palestina seakan ters menerus di jajah oleh zionis yahudi israel. Bisa di ambil kesimpulan bahwa israel menyerang palestina akrena untuk mencaplok wilayah dan tanah palestina ,dengan demikian akan menjadi wilayah kepemilikan israel.

Pada tanggal 6 Desember 2017 terdapat pengakuan bahwa Jerusalem di nobatkan sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat.  Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengakuan Jerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat, dan memerintahkan perencanaan pemindahan Kedutaan Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem.