Entah sudah berapa lama konflik antara Israel dan Palestina terus menerus menjadi – jadi. Tak bisa sedetik pun untuk diam tanpa konflik dan perang, banyak pejuang syahid Palestina yang tewas dalam serangan dari Israel. Sepertinya ketegangan ini tidak akan selesai hingga akhir zaman, begitu menurut kepercayaan Islam.
Banyak anak – anak, wanita dan terlebih para pria yang menjadi korban kebrutalan tentara Israel yang terus menerus menyerang negara Palestina ini. Bahkan saat hari raya dan pandemik saat in pun merka masih tega menggencarkan bom dan lain lain untuk menghancurkan Palestina.
Rencana Israel Caplok Tepi Barat Palestina
Pada 1 Juli, Hamas melepaskan satu tembakan roket ke laut sebagai peringatan kepada Israel untuk tidak melanjutkan pencaplokan, kata sumber-sumber di organisasi Islam itu kepada AFP.Usulan Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordania merupakan bagian dari rencana perdamaian AS yang lebih luas yang dirilis pada Januari lalu. Proposal tersebut meramalkan penciptaan negara Palestina pada sisa wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza
Israel Serang Balik Hamas di Jalur Gaza Usai Serangan Roket.Pesawat Israel menyerang lokasi Hamas di Jalur Gaza pada Minggu 5 Juli 2020 malam waktu setempat. Menurut sumber keamanan Palestina, serangan itu muncul usai Israel melaporkan tiga roket ditembakkan ke wilayahnya. Serangan ini lanjutan dari sengketa aneksasi Tepi Barat, media Israel mengatakan bahwa roket-roket itu mencapai tanah terbuka. Hamas memperingatkan Israel pada akhir Juni bahwa rencana pencaplokan sebagian Tepi Barat yang didudukinya sama dengan “deklarasi perang“. Dua roket ditembakkan keesokan harinya ke Israel dari Gaza, memicu serangan udara Israel terhadap Hamas.
Bahkan MUI Kutuk Keras Rencana Israel Caplok Tepi Barat Palestina
“Mengutuk keras aneksasi yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap wilayah Tepi Barat Palestina. Aneksasi ini juga merupakan kejahatan yang sangat nyata dan sistematik yang dilakukan negara yang justru bisa memicu konflik yang berkepanjangan dan ketidakamanan global,” ujar Sekjen MUI, Anwar Abbas.
Ia menganggap rencana pencaplokan Tepi Barat Palestina itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional, HAM dan kemerdekaan, serta kedaulatan. Anwar menilai Israel secara sengaja melakukan pengkhianatan dengan melanggar resolusi yang sudah dihasilkan oleh PBB.”Menyerukan umat Islam, khususnya untuk melakukan Qunut Nazilah, demi keselamatan bangsa dan rakyat Palestina,” sambung Anwar.
Dan bahkan warga Yahudi di Inggris menolak keras aneksasi Israel atas Tepi Barat
“Kami sangat khawatir bahwa rencana pemerintah Israel untuk melakukan aneksasi wilayah secara sepihak akan menghasilkan perpecahan mendasar antara Israel dan komunitas kami,” begitulah bunyi surat yang diorganisasikan oleh kelompok advokasi Yachad. Dilansir dari Jewish News Surat tersebut diharapkan dapat dikirim kepada Menteri Urusan Diaspora Israel Omer Yankelevich. Empat negara yakni Jerman, Perancis, Yordania, dan Mesir menentang rencana Israel untuk mencaplok bagian-bagian wilayah Palestina di Tepi Barat. Sebuah pers rilis yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan setiap aneksasi wilayah Palestina akan menjadi pelanggaran hukum internasional dan membahayakan pondasi perdamaian.
Mereka lantas memperingatkan bahwa rencana Israel dalam mencaplok bagian-bagian Tepi Barat sarat dengan konsekuensi. Jika rencana tersebut terealisasi, keempat negara tersebut juga mengancam akan memengaruhi hubungan mereka dengan Israel sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, dia ingin pemerintahan barunya bisa menegakkan kedaulatan di permukiman Tepi Barat. Hamas menyatakan siap mengobarkan perang. Pernyataan itu disampaikan juru bicara Hamas pada Kamis (25/6/2020), ketika seorang utusan PBB memperingatkan upaya itu dapat memicu perang.
Usulan Israel untuk mencaplok Tepi Barat dan Lembah Jordan merupakan bagian dari rencana perdamaian AS yang diterbitkan pada Januari. Usulan tersebut merencanakan pendirian Palestina di secuil wilayah Tepi Barat dan termasuk Jalur Gaza. Sementara hubungan antara Israel dan Palestina tidak pernah damai, setiap konflik yang mengalami peningkatan tensi akan menjadi Intifada. Intifada sendiri adalah sebuah istilah Islam yang berarti perlawanan. Dalam konflik Israel-Palestina, Intifadah mencakup seluruh gerakan perlawanan untuk merebut kembali tanah Palestina
Recent Comments